Rifqi Fadhlullah's

Portfolio

3 Heroes Of War [Misi pertama] part 3

Leave a Comment
Misi pertama part 3
“Ada keperluan apa kalian datang kesini?” tanya sang penjaga kastil.

Julian menunjukan surat dari raja. Sang penjaga kastil membaca surat itu lalu mengembalikan surat itu pada julian.

“Silakan lewat sini” ucap sang penjaga kastil sambil menuntun mereka berdua menuju tempat raja.

Julian dan fiora mengikuti sang penjaga kastil agar bisa bertemu langsung dengan raja. Ini adalah kali pertamanya dalam hidup nya ia dan adiknya bertemu dengan raja secara langsung, dalam artian bertemu secara tatap muka. Selama ini julian hanya melihat dari belakang saat raja sedang lewat atau ingin mengumumkan sesuatu. Tapi sekarang ia akan menerima misi langsung dari raja.

Tidak lama kemudian julian dan fiora sampai di depan pintu masuk ruangan raja. Pintu yang besar dan megah, memang sangat cocok untuk pintu masuk ke ruangan raja. Warna merah dengan ukiran berwarna emas yang sangat mewah, dan yang pasti harganya pasti sangat mahal.

Lalu sang penjaga mengetuk pintu yang mewah itu. Tidak lama kemudian pintu di bukakan oleh 2 penjaga kastil lain nya.

“Ada urusan apa?” tanya penjaga yang bertubuh lebih pendek dari teman nya.

Penjaga yang mengantarkan julian mengisyaratkan untuk memberikan surat yang ia bawa. Julian mengerti isyarat itu dan langsung memberikan surat yang ia bawa tadi.

Setelah penjaga kastil itu membaca surat itu, mereka memperbolehkan julian dan fiora masuk.

“Silakan masuk” ucap penjaga yang lebih tinggi.

“Terima kasih” ucap julian pelan.

Fiora dan julian masuk sebagai kesatria, mereka bergerak dengan gagah dan sopan. Setelah julian dan fiora agak dekat dengan raja mereka berlutut untuk penghormatan pada sang raja.

“Bangkitlah” perintah sang raja.

Kemudian julian dan fiora bangkit.

“Fiora dan julian?” ucap sang raja meyakinkan.

“Iya yang mulia, itu kami” jawab julian dan fiora bersamaan.

“Apa kalian siap dengan misi pertama kalian?” tanya sang raja.

“Kami siap apapun misi yang akan yang mulia berikan” jawab julian dan fiora.

Kemudian sang raja turun dari tahta nya dan menghampiri julian dan fiora. “Kalian akan menjadi prajurit yang sangat hebat” ucap sang raja sambil memegang bahu julian dan fiora.

“Terima kasih” ucap julian pelan.

“Baiklah” ucap sang raja sambil berbalik. Kemudian sang raja mengisyaratkan salah satu pengawalnya untuk memberikan sesuatu pada julian dan fiora.

Kemudian seorang pengawal yang sangat kekar memberikan sebuah gulungan pada julian.

“Kalian tahu apa itu? Bukalah” ucap sang raja.

Julian membuka gulungan itu dan isinya ternyata sebuah peta.

“Sebuah peta?” ucap julian tidak mengerti.

“Kalian akan menemui penyihir tua dan berikan lah peta itu. Untuk menuju kesana kalian akan di temani oleh salah satu pengawal terbaikku” ucap sang raja.

Lalu seorang dengan tubuh tinggi berisi bergerak maju dan berdiri di samping raja. Parasnya tampan, tapi tatapan nya sangat tajam, seolah ia bisa membunuh 100 prajurit musuh sendiri.

Sang raja berbalik. “Ini adalah orang yang akan menemani kalian kesana, kalian adalah orang spesial yang aku panggil kesini untuk menerima misi langsung dari ku, jadi aku mempercayakan salah satu prajurit ku untuk menemanikalian. Karena mungkin akan banyak sekali rintangan yang akan menghadang di tengah jalan nanti” ujar sang raja.

“Perkenalkan namaku zed zoe. Aku akan mengantarkan kalian sampai tempat tujuan, dan aku tidak akan menunggu kalian disana. Kalian akan pulang sendiri” ucap zed memperkenalkan diri.

“Zed, bersikap ramahlah pada prajurit baru kita” tegur sang raja.

“Maafkan aku yang mulia” ucap zed meminta maaf.

“Baiklah, kalian lebih baik berangkat sekarang sebelum tengah malam” ucap sang raja.

Julian dan fiora berbalik dan mulai melangkah.

“Lebih baik kalian mengambil kesempatan ini” ucap sang raja pelan.

Julian mendengar perkataan sang raja, tapi ia tidak menanyakan nya karena ia harus segera berangkat.

“Ikuti aku” ucap zed.

Julian dan fiora mengikuti zed ke bagian belakang kastil lebih tepat nya ke kandang kuda.

“Kalian boleh pilih 1 kuda. Kuda ini adalah kuda kuda terbaik yang langsung di pilih raja, kalian silakan pilih 1 dan pastikan itu adalah pilihan terbaik kalian. Karena kalian tidak akan mendapatkan kuda lagi kecuali kalian beruntung dan mendapatkan kuda liar” ujar zed menjelaskan.

Julian dan fiora mengangguk dan kemudian mereka memilih kuda mereka.

Saat pertama kali julian di perbolehkan memilih kuda, matanya langsung tertuju pada kuda yang berwarna abu abu di pojok kandang. Julian mendekati kuda itu untuk melihat kuda itu dengan jelas.
“Jangan kuda itu...” belum sempat zed menyelesaikan kalimatnya. Ia melihat julian langsung akrab dengan kuda itu, dan kuda itu seolah juga merasa nyaman dengan julian.

“Aku akan memilih kuda ini” ucap julian.

“Bagaimana kau bisa langsung akrab dengan kuda itu? kuda itu selalu menolak jika di pilih untuk melakukan perjalanan. Bahkan ia tidak suka kalau makan di lihat oleh si pemberi makan” tanya zed heran.

“Aku hanya memegang kepalanya, dan kuda itu terlihat seperti setuju jika aku memilihnya” jawab julian.

“Baiklah jika itu pilihan mu” ucap zed.

“Aku memilih kuda ini” ucap fiora. Ia memilih kuda putih polos yang terlihat sangat lincah.

“Jika kalian sudah memilih kuda kalian masing masing, mari kita mulai perjalanan ini” ucap zed. “Perjalanan dari sini ke tempat tujuan kita kira kira selama 2 malam perjalanan. Itupun kalau kita hanya beristirahat di malam hari, dan lebih baik kalau kita sampai di sana pada malam hari. Ada pertanyaan?” ucap zed menjelaskan.

Julian dan fiora terlihat sudah mengerti dengan instruksi dari zed, mereka tidak mengajukan pertanyaan.

“Kalau tidak ada, mari kita mulai perjalanan kita” ucap zed.

Kemudian mereka pergi meninggalkan kastil dan meninggalkan kerajaan mereka untuk menjalani misi pertama.
***

Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment