Fiora berjalan mendaki gunung bersama guru dan 2 teman nya. fiora berjalan dengan sangat riang, ia sangat menyukai kesejukan, karena itulah fiora sangat senang untuk berburu atau lebih tepat nya berjalan jalan ke gunung.
“Bagaimana kalau kita menguji keterampilan masing masing, kita akan memburu monster kecil, sebenar nya tidak kecil secara ukuran. Monster itu cukup besar dan juga lincah” ucap hanna.
Fiora, ricky, dan auren berfikir. Monster macam apa yang akan dihadapi nya.
“Dimana kita bisa mendapatkan nya?” tanya auren.
“Ikut aku” ucap hanna. Kemudian hanna berjalan mendekati semak.
Fiora, ricky, dan auren mengikuti guru nya yang sudah berjongkok di dekat semak.
Hanna membuka sedikit semak untuk memberi tahu apa yang ada di balik semak itu. “Itu adalah rusa jantan raksasa.
“Yang benar saja, itu rusa yang sangat besar, ukuran nya 3 kali dari badan ku” ucap fiora kaget ketika meluhat sosok dibalik semak.
Rusa jantan yang besar, berbulu hitam, dengan mata merah yang sangat menyeramkan membuat siapapun takut ketika melihat mata itu.
“Kalian bertiga. Bekerja samalah” ujar hanna. “Ini tidak sulit, dan hewan itu memiliki jarahan yang cukup banyak”
Masing masing dari mereka menelan ludah nya. “ Baiklah, akan kami coba” ucap ricky.
“Apa kau yakin?” tanya auren.
“Tidak ada salah nya kita mencoba nya, daripada tidak sama sekali” jawab ricky. “kalian tahu dimana posisi kalian?”
“Formasi segitiga”
Mereka mulai memasuki tempat mereka masing masing, dan menunggu aba aba dari ricky.
Fiora dan auren memberi aba aba kalau mereka sudah sampai ke posisi.
Tangan ricky mengangkat tandan untuk bersiap. Fiora dan auren mulai menarik panah nya.
Ricky keluar dari semak
Rusa itu berbalik.
2 tembakan panah menyergap badan rusa itu. Ricky menarik panah nya.
Rusa itu berteriak kesakitan ketika 2 anak panah menancap di tubuh nya. darah segar mulai mengalir dari bekas luka panah. Kemudian rusa itu berlari kearah ricky bersiap untuk menyeruduk ricky.
Ricky melepaskan panahan nya. tapi sayang nya panahan nya di tangkis oleh tanduk rusa itu. Sial. Ricky berguling ke samping untuk menghindari serudukan rusa itu.
“Kita gagal?” ucap auren yang mendadak keluar dari semak.
“Auren, kembali ke posisi!” teriak ricky.
Tapi mereka sidah terlambat, rusa itu sudah menyadari kehadiran auren dan segera menyeruduk kembali kearah mereka berdua.
“Sial!” teriak ricky. Ricky menarik auren agar terhindar dari serudukan rusa itu. Ricky pergi ke tengah dan auren ada di belakang nya. “Tetap di belakang ku, dan jangan menarik anak panah” ucap ricky pelan pada auren.
“Apa kau...”
“Ya aku ada ide, tapi mungkin saja gagal” potong ricky.
Ricky berjalan dengan was was diikuti dengan auren dibelakang nya. rusa itu juga berjalan memutar. Sesaat mereka hanya berputar putar sampai akhir nya rusa itu mulai menyeruduk.
“Auren panah mu!” teriak ricky.
Ternyata reflek auren lebih lambat dari apa yang ricky rencanakan. Rencananya gagal.
Dari semak tiba tiba keluar seorang dengan pedang besar nya yang menghantam tanduk rusa itu sampai rusa itu terjengkang kebelakang cukup jauh.
Sedangkan fiora masih di tempat sambil menahan tembakan nya. ia terkejut ketika melihat siapa yang menolong kedua teman nya. “Kakak” ucap fiora pelan.
“Kalian tidak apa?” tanya julian.
Rusa itu bangun lagi.
“Ya terima..”
“Tetap dibelakang ku” ucap julian tanpa mendengarkan ucapan auren.
Julian mengajak rusa itu berputar sambil mengulur waktu untuk berfikir menyusun rencana. Sial! Aku tidak dapat merencanakan apapun gerutu julian di dalam hati.
Rusa itu sudah tidak sabar dan segera menyeruduk ke arah julian dan 2 orang di belakang nya.
Mati sudah
“Kakaaaaaaaaaaaaaakkkkk” teriak fiora sambil melepaskan tembakan nya.
Belum sempat julian mengenali suara itu tapi rusa hitam itu sudah mati. Ada panah yang menancap di belakang kepalanya.
Kemudian fiora keluar dari semak.
“Fiora? Sedang apa kau disini?” tanya julian ketika melihat adik nya.
“Aku sedang latihan berburu monster” jawab adik nya.
Julian melepaskan pedang nya dan berlari ke arah adikanya kemudian memeluk dan memutar adik nya. ia bangga dengan adik nya yang sudah menyelamatkan kakak nya dan juga 2 orang di belakang nya. “Kau sangat hebat fiora! Kau mengalahkan rusa itu dengan 1 tembakan!” ucap julian dengan bangga.
“Kau kakak nya fiora?” tanya ricky.
Julian menurun kan adik nya dan berbalik. “Oh, iya aku kakak nya” jawab julian sambil mengulurkan tangan.
Ricky menatap tangan itu sejenak sebelum akhir nya menjabat tangan nya.
“Terimakasih sudah menjaga adik ku, apa dia menyusahkan mu?” ucap julian.
“Aku tidak menjaga adik mu, tapi adik mu yang menjaga kami. Ia pemanah yang sangat berbakat. Harus nya aku yang berterimakasih” sanggah ricky.
“Begitukah? Sehebat itu adikku?” tanya julian sambil melirik adiknya.
“Lebih dari itu” sambung auren yang seolah tahu apa yang di pikirkan julian.
Julian memalingkan pandangan nya ke auren.
“Adik mu sangat hebat bahkan melebiki kami yang umur nya lebih dewasa” lanjut auren.
“Kerja bagus anak anak!” ucap hanna yang tiba tiba sudah berkumpul dengan mereka.
Octavian juga keluar dari semak dan ikut berkumpul dengan mereka.
“Kau juga ada disini octavian” ucap hanna ketika melihat octavian datang.
“Tentu saja, aku tidak akan membiarkan muridku berkeliaran sendirian dihutan tanpa pengawasan” balas octavian.
“Anak ini murid mu? Wow! Kelihatan nya kau punya murid yang sangat hebat, sudah lama sekali ya kau tidak mengajarkan 1 murid pun” ucap hanna kagum.
“Dia murid terbaikku” ujar octavian singkat.
“Tentu saja aku murid terbaikmu, aku hanya sendirian” sambung julian.
Sereantak semua nya tertawa.
“Aku sungguh sungguh, selama aku mengajarkan pedang kau lah murid terbaik ku” ucap octavian yang masih sedikit tertawa.
“Baiklah, siapa yang membunuh rusa itu? Ia berhak mengambil item terjatuh dari rusa itu” ucap hanna mengumumkan.
Semua mata tertuju kepada fiora.
“Apa aku pantas mengambil nya? aku tidak bisa melakukan nya tanpa ada ricky dan auren” ucap fiora sedikit menolak mengambil semua item terjatuh dari rusa itu.
“Kau boleh mengambil semuanya” ucap ricky.
“Kau yang mengalahkan rusa itu dengan 1 tembakal telak. Kau berhak memiliki semua nya” lanjur auren.
Fiora menatap wajah kakak nya.
Kakak nya mengangguk.
“Baiklah, kalau fiora tidak mau mengambil nya bagaimana kalau kita mengambil nya?” usul hanna.
“Memang nya item terjatuh nya cukup jika dibagikan 1 per 1?” tanya julian.
“Aku tidak bilang begitu. Aku berpikir bagaimana kalau kita jual item terjatuh itu dan kita belikan makanan dan kita bisa makan bersama di suatu tempat makan malam ini bahkan sampai malam selanjutnya mungkin bisa” ucap hanna.
“Ibuku pasti sudah memasak makanan dirumah, aku tidak mau menyakiti hatinya dengan tidak memakan makanan yang telah dibuat nya” ucap fiora.
Hanna berpikir sejenak.
“Bagaimana jika kita belikan bekal untuk besok, kita disini tidak hanya sehari disini dan kita tidak mungkin kembali ke desa untuk menukarkan item itu. Di sekitar sini ada tempat penukaran dan juga ada tempat yang adapat kita gunakan untuk membeli perbekalan” ucap octavian.
“Kita disini lebih dari 1 hari? Ibuku pasti sudah memasak untuk aku dan fiora” ucap julian.
“Tenang saja, aku sudah memberitahu ibumu kalau kau tidak akan pulang selama 3 sampai 4 hari” balas octavian.
“Bagaimana...”
“Aku mantan pasukan elit kau tahu” ucap octavian sedikit menyombongkan diri.
“Oke, sudah diputuskan. Kita akan segera ketempat itu dan segera lah ambil item terjatuh itu lalu kita berangkat” ucap hanna.
“Bersama?” tanya auren.
“Tentu saja, kita sudah mengalahkan monster itu bersama. Dan kita mungkin bisa menginap di penginapan dekat sini bukan octavian?” ucap hanna meminta pendapat octavian.
“Memang nya uang nya cukup?” tanya octavian.
“Memang nya kau belum mendapat apa apa?” tanya hanna balik.
“Sudah, hanya berlian dan 2 taring babi hutan” jawab octavian.
“Yang benar saja, taring babi hutan harga nya cukup mahal dan jarang sekali yang mendapatkan nya sampai 2 sekaligus” ucap hanna terkejut.
“Ya begitulah” ucap octavian.
“Yalau biayanya kurang kita bisa pakai hasil dari penjualan item ku, lagipula kalau taring itu dijadikan senjata hanya mampu membuat pisau berukuran ekstra besar jadi tidak apa” ucap julian.
“Baiklah, ayo kita berangkat” ucap hanna.
Yang lain mengangguk setuju dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan sebelum pergi kepenginapan di sore hari. Hasil hari ini cukup banyak jadi mereka tidak perlu khawatir soal biaya penginapan.
“Bagaimana kalau kita menguji keterampilan masing masing, kita akan memburu monster kecil, sebenar nya tidak kecil secara ukuran. Monster itu cukup besar dan juga lincah” ucap hanna.
Fiora, ricky, dan auren berfikir. Monster macam apa yang akan dihadapi nya.
“Dimana kita bisa mendapatkan nya?” tanya auren.
“Ikut aku” ucap hanna. Kemudian hanna berjalan mendekati semak.
Fiora, ricky, dan auren mengikuti guru nya yang sudah berjongkok di dekat semak.
Hanna membuka sedikit semak untuk memberi tahu apa yang ada di balik semak itu. “Itu adalah rusa jantan raksasa.
“Yang benar saja, itu rusa yang sangat besar, ukuran nya 3 kali dari badan ku” ucap fiora kaget ketika meluhat sosok dibalik semak.
Rusa jantan yang besar, berbulu hitam, dengan mata merah yang sangat menyeramkan membuat siapapun takut ketika melihat mata itu.
“Kalian bertiga. Bekerja samalah” ujar hanna. “Ini tidak sulit, dan hewan itu memiliki jarahan yang cukup banyak”
Masing masing dari mereka menelan ludah nya. “ Baiklah, akan kami coba” ucap ricky.
“Apa kau yakin?” tanya auren.
“Tidak ada salah nya kita mencoba nya, daripada tidak sama sekali” jawab ricky. “kalian tahu dimana posisi kalian?”
“Formasi segitiga”
Mereka mulai memasuki tempat mereka masing masing, dan menunggu aba aba dari ricky.
Fiora dan auren memberi aba aba kalau mereka sudah sampai ke posisi.
Tangan ricky mengangkat tandan untuk bersiap. Fiora dan auren mulai menarik panah nya.
Ricky keluar dari semak
Rusa itu berbalik.
2 tembakan panah menyergap badan rusa itu. Ricky menarik panah nya.
Rusa itu berteriak kesakitan ketika 2 anak panah menancap di tubuh nya. darah segar mulai mengalir dari bekas luka panah. Kemudian rusa itu berlari kearah ricky bersiap untuk menyeruduk ricky.
Ricky melepaskan panahan nya. tapi sayang nya panahan nya di tangkis oleh tanduk rusa itu. Sial. Ricky berguling ke samping untuk menghindari serudukan rusa itu.
“Kita gagal?” ucap auren yang mendadak keluar dari semak.
“Auren, kembali ke posisi!” teriak ricky.
Tapi mereka sidah terlambat, rusa itu sudah menyadari kehadiran auren dan segera menyeruduk kembali kearah mereka berdua.
“Sial!” teriak ricky. Ricky menarik auren agar terhindar dari serudukan rusa itu. Ricky pergi ke tengah dan auren ada di belakang nya. “Tetap di belakang ku, dan jangan menarik anak panah” ucap ricky pelan pada auren.
“Apa kau...”
“Ya aku ada ide, tapi mungkin saja gagal” potong ricky.
Ricky berjalan dengan was was diikuti dengan auren dibelakang nya. rusa itu juga berjalan memutar. Sesaat mereka hanya berputar putar sampai akhir nya rusa itu mulai menyeruduk.
“Auren panah mu!” teriak ricky.
Ternyata reflek auren lebih lambat dari apa yang ricky rencanakan. Rencananya gagal.
Dari semak tiba tiba keluar seorang dengan pedang besar nya yang menghantam tanduk rusa itu sampai rusa itu terjengkang kebelakang cukup jauh.
Sedangkan fiora masih di tempat sambil menahan tembakan nya. ia terkejut ketika melihat siapa yang menolong kedua teman nya. “Kakak” ucap fiora pelan.
“Kalian tidak apa?” tanya julian.
Rusa itu bangun lagi.
“Ya terima..”
“Tetap dibelakang ku” ucap julian tanpa mendengarkan ucapan auren.
Julian mengajak rusa itu berputar sambil mengulur waktu untuk berfikir menyusun rencana. Sial! Aku tidak dapat merencanakan apapun gerutu julian di dalam hati.
Rusa itu sudah tidak sabar dan segera menyeruduk ke arah julian dan 2 orang di belakang nya.
Mati sudah
“Kakaaaaaaaaaaaaaakkkkk” teriak fiora sambil melepaskan tembakan nya.
Belum sempat julian mengenali suara itu tapi rusa hitam itu sudah mati. Ada panah yang menancap di belakang kepalanya.
Kemudian fiora keluar dari semak.
“Fiora? Sedang apa kau disini?” tanya julian ketika melihat adik nya.
“Aku sedang latihan berburu monster” jawab adik nya.
Julian melepaskan pedang nya dan berlari ke arah adikanya kemudian memeluk dan memutar adik nya. ia bangga dengan adik nya yang sudah menyelamatkan kakak nya dan juga 2 orang di belakang nya. “Kau sangat hebat fiora! Kau mengalahkan rusa itu dengan 1 tembakan!” ucap julian dengan bangga.
“Kau kakak nya fiora?” tanya ricky.
Julian menurun kan adik nya dan berbalik. “Oh, iya aku kakak nya” jawab julian sambil mengulurkan tangan.
Ricky menatap tangan itu sejenak sebelum akhir nya menjabat tangan nya.
“Terimakasih sudah menjaga adik ku, apa dia menyusahkan mu?” ucap julian.
“Aku tidak menjaga adik mu, tapi adik mu yang menjaga kami. Ia pemanah yang sangat berbakat. Harus nya aku yang berterimakasih” sanggah ricky.
“Begitukah? Sehebat itu adikku?” tanya julian sambil melirik adiknya.
“Lebih dari itu” sambung auren yang seolah tahu apa yang di pikirkan julian.
Julian memalingkan pandangan nya ke auren.
“Adik mu sangat hebat bahkan melebiki kami yang umur nya lebih dewasa” lanjut auren.
“Kerja bagus anak anak!” ucap hanna yang tiba tiba sudah berkumpul dengan mereka.
Octavian juga keluar dari semak dan ikut berkumpul dengan mereka.
“Kau juga ada disini octavian” ucap hanna ketika melihat octavian datang.
“Tentu saja, aku tidak akan membiarkan muridku berkeliaran sendirian dihutan tanpa pengawasan” balas octavian.
“Anak ini murid mu? Wow! Kelihatan nya kau punya murid yang sangat hebat, sudah lama sekali ya kau tidak mengajarkan 1 murid pun” ucap hanna kagum.
“Dia murid terbaikku” ujar octavian singkat.
“Tentu saja aku murid terbaikmu, aku hanya sendirian” sambung julian.
Sereantak semua nya tertawa.
“Aku sungguh sungguh, selama aku mengajarkan pedang kau lah murid terbaik ku” ucap octavian yang masih sedikit tertawa.
“Baiklah, siapa yang membunuh rusa itu? Ia berhak mengambil item terjatuh dari rusa itu” ucap hanna mengumumkan.
Semua mata tertuju kepada fiora.
“Apa aku pantas mengambil nya? aku tidak bisa melakukan nya tanpa ada ricky dan auren” ucap fiora sedikit menolak mengambil semua item terjatuh dari rusa itu.
“Kau boleh mengambil semuanya” ucap ricky.
“Kau yang mengalahkan rusa itu dengan 1 tembakal telak. Kau berhak memiliki semua nya” lanjur auren.
Fiora menatap wajah kakak nya.
Kakak nya mengangguk.
“Baiklah, kalau fiora tidak mau mengambil nya bagaimana kalau kita mengambil nya?” usul hanna.
“Memang nya item terjatuh nya cukup jika dibagikan 1 per 1?” tanya julian.
“Aku tidak bilang begitu. Aku berpikir bagaimana kalau kita jual item terjatuh itu dan kita belikan makanan dan kita bisa makan bersama di suatu tempat makan malam ini bahkan sampai malam selanjutnya mungkin bisa” ucap hanna.
“Ibuku pasti sudah memasak makanan dirumah, aku tidak mau menyakiti hatinya dengan tidak memakan makanan yang telah dibuat nya” ucap fiora.
Hanna berpikir sejenak.
“Bagaimana jika kita belikan bekal untuk besok, kita disini tidak hanya sehari disini dan kita tidak mungkin kembali ke desa untuk menukarkan item itu. Di sekitar sini ada tempat penukaran dan juga ada tempat yang adapat kita gunakan untuk membeli perbekalan” ucap octavian.
“Kita disini lebih dari 1 hari? Ibuku pasti sudah memasak untuk aku dan fiora” ucap julian.
“Tenang saja, aku sudah memberitahu ibumu kalau kau tidak akan pulang selama 3 sampai 4 hari” balas octavian.
“Bagaimana...”
“Aku mantan pasukan elit kau tahu” ucap octavian sedikit menyombongkan diri.
“Oke, sudah diputuskan. Kita akan segera ketempat itu dan segera lah ambil item terjatuh itu lalu kita berangkat” ucap hanna.
“Bersama?” tanya auren.
“Tentu saja, kita sudah mengalahkan monster itu bersama. Dan kita mungkin bisa menginap di penginapan dekat sini bukan octavian?” ucap hanna meminta pendapat octavian.
“Memang nya uang nya cukup?” tanya octavian.
“Memang nya kau belum mendapat apa apa?” tanya hanna balik.
“Sudah, hanya berlian dan 2 taring babi hutan” jawab octavian.
“Yang benar saja, taring babi hutan harga nya cukup mahal dan jarang sekali yang mendapatkan nya sampai 2 sekaligus” ucap hanna terkejut.
“Ya begitulah” ucap octavian.
“Yalau biayanya kurang kita bisa pakai hasil dari penjualan item ku, lagipula kalau taring itu dijadikan senjata hanya mampu membuat pisau berukuran ekstra besar jadi tidak apa” ucap julian.
“Baiklah, ayo kita berangkat” ucap hanna.
Yang lain mengangguk setuju dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan sebelum pergi kepenginapan di sore hari. Hasil hari ini cukup banyak jadi mereka tidak perlu khawatir soal biaya penginapan.
***
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^
0 comments:
Post a Comment