Lucas bangun dengan tubuh yang sangat bugar, karena ia tidur dengan sangat nyaman semalam. Tidur dengan tenda yang diberikan oleh si penjaga toko sangat bermanfaat untuk nya dan ia berharap semua barang itu dapat bertahan lama dan tidak di ganggu oleh orang orang jahat kemarin.
Lucas memakan makanan sisa semalam yang sengaja tidak ia habiskan untuk sarapannya. Selesai makan ia menyiapkan keperluan untuk pergi ke hutan termasuk makanan yang masih ada untuk perbekalan selama di hutan. Si penjaga toko semalam memberinya cukup banyak makanan sehingga ia tidak perlu khawatir soal makanan untuk hari ini dan besok. Mungkin.
Lucas pergi keluar sambil membawa pedang nya yang selalu tersembuyi di celananya yang besar. Ia membawa pedang nya untuk pergi ke hutan untuk mendapatkan uang supaya ia bisa bertahan hidup.
Tiba tiba pundak lucas di tepuk oleh seseorang.
Lucas berbalik dan ternyata adalah lulu, orang yang kemarin ia bentak.
“Aku mau minta maaf soal kemarin, aku tidak bermaksud...”
“Sudah lupakan saja, lagi pula itu sidah berlalu” potong lucas sambil tersenyum kepada lulu. “Oh iya, apa kemarin kau menangis seperti anak kecil lagi?”
“Kau yang membuatku menangis” ucap lulu jengkel.
Lucas tertawa, sudah lama sejak terakhir kalinya ia tertawa. “iya, maafkan aku” ucap lucas.
Lulu tersenyum melihat lucas yang mendadak berubah 180 derajat. “kau mau pergi ke hutan?” tanya lulu sedikit berbasa basi.
“Ya” tiba tiba ia teringat dengan ancaman orang bejat itu.
“Kenapa kau tiba tiba seperti sangat marah?” tanya lulu.
“Aku harus pergi” ucap lucas.
“Tapi...” belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya lucas sudah pergi meninggalkan nya. “ya setidak nya ia tertawa hari ini” ucap lulu pasrah.
***
Lucas berlari ke arah hutan dengan sekuat tenaga. Saat lucas berlari dengan cepat ia tersandung sesuatu dan ia terjatuh dengan sedikit terseret kedepan. Lukas bangkit dengan tatapan marah, kemudian berubah menjadi takut ketika melihat 3 orang bejat sudah ada di depan nya.
“Apa kau ingin lari dari kami hah? Bocah kecil” tanya seorang yang mungkin merupakan peminpin dari 3 orang bejat itu.
Lucas diam sambil mengertakan gigi giginya. Ia sudah sangat geram dengan mereka, bertingkah seenak nya seolah ia adalah yang paling berkuasa.
“Kenapa kau diam saja? jangan jangan kau ingin membunuh kami” ucap orang di sebelah nya dan kemudian 3 orang itu tertawa bersamaan seolah ada yang lucu dari kata kata itu.
“Yang benar saja, anak kecil seperti dia tidak mungkin bisa membunuh kita” ucap yang satunya lagi dan mereka tertawa lagi.
Lucas semakin geram dengan kelakuan mereka.
“Baiklah lebih baik kau pergi dan bunuh bayi naga yang kami minta” perintah orang yang ditengah.
Lucas mengangguk dan kemudian ia pergi kedalam hutan yang dalam dengan perasaan kesal nya. ia ingin sekali membunuh 3 orang itu jika ada kesempatan. Ia selalu berharap agar kesempatan itu segera datang dan ia bisa hidup bebas tanpa ada gangguan dari 3 orang itu.
Lucas terus mendaki gunung melewati sungai dan semua tempat yang akan membawa dia ke bayi naga dan ia tidak akan memberikan permata kegelapan itu kepada 3 orang itu. Sesekali ia beristirahat dan membunuh beberapa monster untuk membeli bahan makanan karena tempat penukaran selalu bersama dengan toko atau penginapan agar ia dapat membeli bahan makanan.
Ia pergi ketempat penukaran untuk menukarkan berlian berwarna ungu yang di sebut dengan magic crystal. Ia mendapatkan cukup banyak hari ini ia mendapatkan 560 rho yang cukup untuk membeli roti dan selai seperti yang biasa ia makan sehari hari.
Ia menghabiskan 100 rho untuk membeli bahan makanan, 150 untuk membeli pil penambah stamina yang biasa di gunakan ketika keadaan terdesak. Ia hanya membeli 3 pil karena harganya yang cukup mahal. Kemudian 30 rho untuk beli garam, total nya ia menghabiskan 280 rho untuk membeli perlengkapan nya.
Tadinya ia ingin membeli sleeping bag tapi karena harganya yang cukup mahal ia memutuskan untuk tidak membelinya.
1 hari ia mendaki gunung, lebih tepat nya 11 jam dan hari sudah mulai malam. Ia harus beristirahat dan mencari tempat yang bisa di gunakan untuk nya beristirahat.
Setelah beberapa saat ia mencari tempat yang cukup terbuka ia memutuskan untuk beristirahat disana. Ia mencari kayu yang bisa di buat api unggun, agar binatang buas tidak datang mendekatinya. Ia juga menaburkan garam di sekitar area nya beristirahat agar tidak ada ular yang mengganggunya tidur.
Ia hanya tidur dengan beralaskan dedaunan dari pohon pohon di sekitar nya. ia merasa cukup nyaman dengan tempatnya tidur, meski cukup lembab karena hujan kemarin yang belum kering. Meski hari ini hari sangat cerah, tidak turun hujan sama sekali.
“Aku harap aku bisa membunuh para bajingan itu” ucap nya sebelum tidur. Tidak lama kemudian lucas tertidur di tengah hutan yang hanya di temani oleh api unggun untuk menghanyatkan nya.
***
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^
Lucas memakan makanan sisa semalam yang sengaja tidak ia habiskan untuk sarapannya. Selesai makan ia menyiapkan keperluan untuk pergi ke hutan termasuk makanan yang masih ada untuk perbekalan selama di hutan. Si penjaga toko semalam memberinya cukup banyak makanan sehingga ia tidak perlu khawatir soal makanan untuk hari ini dan besok. Mungkin.
Lucas pergi keluar sambil membawa pedang nya yang selalu tersembuyi di celananya yang besar. Ia membawa pedang nya untuk pergi ke hutan untuk mendapatkan uang supaya ia bisa bertahan hidup.
Tiba tiba pundak lucas di tepuk oleh seseorang.
Lucas berbalik dan ternyata adalah lulu, orang yang kemarin ia bentak.
“Aku mau minta maaf soal kemarin, aku tidak bermaksud...”
“Sudah lupakan saja, lagi pula itu sidah berlalu” potong lucas sambil tersenyum kepada lulu. “Oh iya, apa kemarin kau menangis seperti anak kecil lagi?”
“Kau yang membuatku menangis” ucap lulu jengkel.
Lucas tertawa, sudah lama sejak terakhir kalinya ia tertawa. “iya, maafkan aku” ucap lucas.
Lulu tersenyum melihat lucas yang mendadak berubah 180 derajat. “kau mau pergi ke hutan?” tanya lulu sedikit berbasa basi.
“Ya” tiba tiba ia teringat dengan ancaman orang bejat itu.
“Kenapa kau tiba tiba seperti sangat marah?” tanya lulu.
“Aku harus pergi” ucap lucas.
“Tapi...” belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya lucas sudah pergi meninggalkan nya. “ya setidak nya ia tertawa hari ini” ucap lulu pasrah.
***
Lucas berlari ke arah hutan dengan sekuat tenaga. Saat lucas berlari dengan cepat ia tersandung sesuatu dan ia terjatuh dengan sedikit terseret kedepan. Lukas bangkit dengan tatapan marah, kemudian berubah menjadi takut ketika melihat 3 orang bejat sudah ada di depan nya.
“Apa kau ingin lari dari kami hah? Bocah kecil” tanya seorang yang mungkin merupakan peminpin dari 3 orang bejat itu.
Lucas diam sambil mengertakan gigi giginya. Ia sudah sangat geram dengan mereka, bertingkah seenak nya seolah ia adalah yang paling berkuasa.
“Kenapa kau diam saja? jangan jangan kau ingin membunuh kami” ucap orang di sebelah nya dan kemudian 3 orang itu tertawa bersamaan seolah ada yang lucu dari kata kata itu.
“Yang benar saja, anak kecil seperti dia tidak mungkin bisa membunuh kita” ucap yang satunya lagi dan mereka tertawa lagi.
Lucas semakin geram dengan kelakuan mereka.
“Baiklah lebih baik kau pergi dan bunuh bayi naga yang kami minta” perintah orang yang ditengah.
Lucas mengangguk dan kemudian ia pergi kedalam hutan yang dalam dengan perasaan kesal nya. ia ingin sekali membunuh 3 orang itu jika ada kesempatan. Ia selalu berharap agar kesempatan itu segera datang dan ia bisa hidup bebas tanpa ada gangguan dari 3 orang itu.
Lucas terus mendaki gunung melewati sungai dan semua tempat yang akan membawa dia ke bayi naga dan ia tidak akan memberikan permata kegelapan itu kepada 3 orang itu. Sesekali ia beristirahat dan membunuh beberapa monster untuk membeli bahan makanan karena tempat penukaran selalu bersama dengan toko atau penginapan agar ia dapat membeli bahan makanan.
Ia pergi ketempat penukaran untuk menukarkan berlian berwarna ungu yang di sebut dengan magic crystal. Ia mendapatkan cukup banyak hari ini ia mendapatkan 560 rho yang cukup untuk membeli roti dan selai seperti yang biasa ia makan sehari hari.
Ia menghabiskan 100 rho untuk membeli bahan makanan, 150 untuk membeli pil penambah stamina yang biasa di gunakan ketika keadaan terdesak. Ia hanya membeli 3 pil karena harganya yang cukup mahal. Kemudian 30 rho untuk beli garam, total nya ia menghabiskan 280 rho untuk membeli perlengkapan nya.
Tadinya ia ingin membeli sleeping bag tapi karena harganya yang cukup mahal ia memutuskan untuk tidak membelinya.
1 hari ia mendaki gunung, lebih tepat nya 11 jam dan hari sudah mulai malam. Ia harus beristirahat dan mencari tempat yang bisa di gunakan untuk nya beristirahat.
Setelah beberapa saat ia mencari tempat yang cukup terbuka ia memutuskan untuk beristirahat disana. Ia mencari kayu yang bisa di buat api unggun, agar binatang buas tidak datang mendekatinya. Ia juga menaburkan garam di sekitar area nya beristirahat agar tidak ada ular yang mengganggunya tidur.
Ia hanya tidur dengan beralaskan dedaunan dari pohon pohon di sekitar nya. ia merasa cukup nyaman dengan tempatnya tidur, meski cukup lembab karena hujan kemarin yang belum kering. Meski hari ini hari sangat cerah, tidak turun hujan sama sekali.
“Aku harap aku bisa membunuh para bajingan itu” ucap nya sebelum tidur. Tidak lama kemudian lucas tertidur di tengah hutan yang hanya di temani oleh api unggun untuk menghanyatkan nya.
***
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^
0 comments:
Post a Comment