Fiora berjalan sendirian dengan riang nya karena mendapatkan panah baru untuk berburu monster besok. Anak panahnya masih lah sangat terbatas, tidak seperti gurunya yang sudah tidak memerlukan anak panah. Gurunya sudah menguasai sihir anak panah tak terbatas, jadi ia tidak petlu repot repot membawa panah jika ia ingin menggunakan panah nya.
Tidak lama kemudian fiora sampai dirumah nya dan melihat ibunya sedang memasak di dapur. Aroma lezat yang keluar dari dapur membuat fiora ingin cepat cepat makan karena perut nya pun sudah meraung minta di isi dengan masakan lezat buatan ibu nya.
“Kakak belum pulang ya bu?” tanya fiora ketika ia tiba di dapur.
“Kakak mu sudah pulang dari tadi dan ia sedang tidur di kamarnya” jawab ibu nya.
“Tumben ia pulang sangat cepat” ucap fiora.
“Entahlah, tapi kakak mu terlihat sangat lelah. Ketika ia sampai rumah ia langsung tidur tanpa mengganti bajunya” kata ibu nya. “Dan ia membawa pedang yang sangat besar dan berat dan juga pakaian perang sederhana”
Pedang? Pakaian perang? Pikir fiora.
“Kamu pergilah kemeja makan, ibu hampir selesai” ucap ibu nya.
“Kakak tidak dibangun kan?” tanya fiora.
“Tidak perlu, ia terlihat sangat lelah. Biarkan ia istirahat” jawab ibunya.
“Baiklah”
Kemudian fiora pergi menuju kamar kakak nya sebentar sekedar hanya ingin melihat kakak nya. kakaknya tidur dengan sembarangnya, kakinya masih menyentuh lantai dan ia mungkin terlalu lelah untuk menaikan kakinya dari lantai.
“Kak, kau terlalu memaksakan diri” ujar fiora pelan ketika melihat kakaknya seperti itu.
Badan kakak nya masih kotor oleh debu dan keringat, bahkan kakak nya terlalu lelah untuk membersihkan badananya.
Lalu fiora mengangkat kaki kakak nya dari lantai dan membenarkan posisi tidur kakak nya. setelah itu fiora keluar dari kamar kakak nya dan pergi kemeja makan. Tepat saat ia duduk di meja makan ibunya membawakan masakan yang tadi ibunya masak.
“Mari makan”
Kemudian mereka makan dengan tenang tanpa percakapan sedikitpun.
Fiora membuka topik. “Apa ibu meninggalkan makanan untuk kakak jika kakak bangun?” tanya fiora.
“Tentu saja ibu meninggalkan makanan untuk kakak mu jika ditengah malam ia bangun. kalau ia tidak bangun mungkin ibu akan memakan nya saat hari mulai pagi” jawab ibu nya.
Fiora membuka topik. “Apa ibu meninggalkan makanan untuk kakak jika kakak bangun?” tanya fiora.
“Tentu saja ibu meninggalkan makanan untuk kakak mu jika ditengah malam ia bangun. kalau ia tidak bangun mungkin ibu akan memakan nya saat hari mulai pagi” jawab ibu nya.
"Jika kakak bangun pagi dan ia lapar bagaimana? Sedangkan ibu sudah memakan makanan nya” tanya fiora lagi.
“Fiora anak mama, mama selalu bangun pagi untuk memasak sarapan kalian kan? Jika kakak bangun, ibu pasti sudah selesai memasak dan ia tinggal memakan masakan ibu yang baru matang. Dan yang pasti kamu masih terlelap tidur” jawab ibunya dengan lembut dan dengan senyuman tulusnya.
Fiora terlihat sudah mengerti dengan apa yang diucapkan ibunya dan melanjutkan makan. Setelah selesai makan, fiora membantu ibunya untuk membersihkan sisa makanan yang ada di meja sedangkan ibunya mencuci piring didapur. Mereka memang selalu bekerja sama untuk pekerjaan seperti ini, kakak nya membantu ibunya ketika makanan sedang dihidangkan sedangkan fiora membantu ibunya saat makanan sudah selesai dimakan. Fiora kecil hanya melakukan pekerjaan sederhana seperti mengelap meja dan membuang sisa makanan ke tempat sampah.
“Jika kau sudah selesai dengan tugasmu segeralah tidur, karena kau pasti lelah karena latihan setiap hari” ucap ibunya yang sedang ada didapur.
“Baiklah bu, aku hampir selesai” balas fiora. Lalu fiora mengangkat karung kecil berisi sisa makanan untuk dibuang di tempat pembuangan sampah dekat rumah nya. fiora berjalan keluar dan memakai sendalnya lalu berangkat ke tempat pembuangan sampah. Sesampainya disana ia langsung membuang sampah dan segera pulang. Dan saat ia berbalik ia bertemu dengan seseorang, ya itu tetangga nya rick.
“Hey, kau membuang sampah disini juga ya” ucap rick berbasa basi.
“Tentu saja, memang nya dimana lagi tempat pembuangan sampah terdekat dari rumah ku?” gurau fiora.
Rick tertawa kecil. “Ya, kau benar juga. Apa kita bisa berbicara lebih lama?” tanya rick.
“Maaf, tapi aku tidak bisa karena aku harus menyiapkan tenaga untuk besok” jawab fiora menolak ajakan rick untuk berbincang sebentar.
“Oh iya aku lupa, kau sekarang sudah menjadi archer termuda yang pernah ada” ucap rick melebih lebihkan.
“Aku sama sekali belum menjadi archer, aku hanyalah seorang murid di akademi pemanah” sanggah fiora.
"Tapi kau adalah murid termuda di akademi mu" puji rick.
"Ya memang sih... tapi kan aku sama sekali belum menjadi seorang archer" balas fiora merendah.
sejenak suasana menjadi hening, tidak ada topik yang di bicarakan.
"Baiklah kalau begitu, aku pulang dulu" ucap fiora.
“Baiklah, sampai jumpa” ucap rick.
“Ya, sampai jumpa” balas fiora.
Dan kemudian mereka pulang kerumah nya masing masing.
Sesampainya fiora di rumah ia langsung bilang kepada ibunya kalau ia sudah menyelesaikan tugasnya dan segera kekamar. Setelah ibunya mengizinkan ia langsung masuk ke kamarnya. Ia tidak benar benar ingin tidur, ia ingin membaca buku yang dibelinya 3 hari yang lalu. Ia selalu melakukan nya saat sebelum tidur sampai ia ketiduran dan membiarkan buku itu menempel diwajah nya. dan saat pagi hari, buku itu sudah kembali tersusun rapi dirak nya. tentu saja ibu nya lah yang menindahkan buku itu.
***
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^
0 comments:
Post a Comment