“Lucas kau akan melawan monster dan rebut berlian kegelapan dari seekor bayi naga” ucap seseorang dengan nada kasarnya.
Seorang anak lelaki yang malang mengangguk pelan.
“Apa kau mendengarkan ku?” tanya orang itu dengan nada marah. Kemudian orang itu menendang lelaki kecil itu dengan sangat keras sampai ia terpental cukup jauh.
“I-iy-ya.. a-akan k-ku l-laku-kan” ucap anak itu dengan susah payah.
“Bagus, setelah itu berikan permata itu kepadaku atau kau tahu akibatnya? Aku akan memenggal kepala kecil mu yang malang” ancam orang itu dengan sangat kejam. Kemudian orang itu pergi meninggalkan lucas sambil tertawa puas.
Aku akan membunuhmu! Lihat saja geram lucas dalam hati.
“Lucas!”
Terdengar suara anak perempuan yang meneriakan namanya dengan sangat keras. Anak perempuan itu terdengar kaget dan juga takut.
“Apa kau tidak apa apa? Kau pasti di ancam oleh prajurit sialan itu bukan? Sudah ku bilang lebih baik kau tidak berurusan dengan mereka lagi” ucap anak perempuan itu.
“Ini bukan urusan mu” ucap lucas.
Anak perempuan itu sudah tidak terkejut lagi melihat sifat nya yang selalu kasar, ia sudah terbiasa dengan sikap kasar nya.
“Aku tahu...”
“KAU TAHU APA!? JIKA AKU TIDAK MENURUTI PERMINTAAN SIALAN MEREKA, AKU AKAN DIBUNUH!! DIBUNUH!! APA KAU TIDAK MENGERTI!?” bentak lucas dengan sangat kasar. Lucas mulai meneteskan air mata kemudian ia berlari menjauh dari anak perempuan itu dengan susah payah.
Anak perempuan itu terisak, dan ia mulai menangis. “Kenapa? Kenapa kau begitu keras hati lucas” ucap anak perempuan itu lirih.
***
Hari sudah mulai gelap karena awan sudah berkumpul dan siap menjatuhkan muatan nya. sebentar lagi hujan. Lucas berjalan tertatih melewati gang gang, ia merasa sangat marah dan sangat ingin membunuh prajurit yang telah membuatnya sengsara. Orang tuanya tidak benar benar terbunuh dalam peperangan, tetapi mereka lah yang sudah membunuh kedua orang tuanya. Orang orang biadab itulah yang telah membunuh 2 orang terpenting dalam hidupnya, mereka sudah merebut semua kebahagian nya dan ia harus mengambilnya kembali.
Lucas sampai di rumah nya, rumah bekas yang sudah tidak terurus. Yang sudah sebagiannya hancur dan tidak bisa di gunakan untuk membuat nya nyaman di tengah hujan. Ketika hujan ia terpaksa tidur dengan dingin nya udara.
Lucas masuk ke rumah itu dan berbaring di sofa yang di tinggalkan pemiliknya. Awalnya tempat ini sangat berdebu, lucas sedikit membersihkan nya agar ia bisa tidur dan bangun pagi untuk mencari uang dengan membunuh monster monster untuk membeli makanan sehari harinya. Dan setiap harinya ia selalu bertemu dengan orang orang itu lalu merampas semua jerih payah nya.
Ayah lucas adalah seorang ahli pedang, ayah nya lah yang mengajarkan nya untuk menggunakan pedang. Ia menggunakan 2 pedang sederhana untuk bertahan hidup. Ia adalah pengguna dual sword yang cukup handal, ia bisa saja untuk masuk akademi, tapi orang orang itu selalu menahan nya dan membuatnya selalu gagal dalam ujian masuk akademi.
Lucian meraba pinggiran sofa lusuh nya dan menemukan 10 rho yang dapat di gunakan untuk membeli makanan nya sampai besok siang. Ia kembali meletakan uang nya dan mencari sesuatu di lemari nya dan menemukan 1 potong roti dan 1 botol air.
“Syukurlah masih ada” ucap lucas. Kemudian ia memakan nya dengan lahap sampai habis. Setelah selesai makan ia pergi keluar sambil membawa uang nya yang tadi untuk membeli roti dan mungkin selai agar ia tidak memakan roti tanpa rasa.
Ia membawa 2 pedang nya untuk berjaga jika orang orang itu datang dan mengganggu nya lagi. Ia jalan dengan payung dan sepatu bot lusuh menerobos hujan yang sangat deras. Sesampai nya di toko ia mulai melihat lihat harga yang pas untuk 10 rho.
selai kecil 6 rho!? Yang benar saja gerutu lucas.
“Ada yang bisa ku bantu nak” ucap penjaga toko dengan ramah.
Lucas mengangkat kepalanya. “Apa tidak ada selai yang harganya murah? Uang ku tidak cukup untuk membeli roti dan selai itu” ucap lucas.
“Selai mana yang ingin kau beli?” tanya si penjaga toko.
Lucas menunjuk ke arah selai coklat yang kelihatan nya lezat.
Si penjaga toko memerhatikan penampilan lucas. “Apa kau membawa pedang?” tanya penjaga toko.
Lucas terkejut dengan pertanyaan si penjaga. “Aku mohon izinkan aku membeli makanan disini, aku tidak akan menyakiti siapapun disini” mohon lucas.
“Aku tidak akan mengusirmu, aku tahu kau membawa senjata itu untuk berjaga juga orang orang itu mulai mengusik mu” ucap si penjaga toko.
“Bagaimana...”
“Mereka selalu mencari masalah, hanya saja raja belum mengetahui kelakukan mereka. Juka raja tahu pasti mereka akan di penggal sambil di pertontonkan” ucap si penjaga toko. “Tunggu di sini” penjaga toko itu pergi kebelakan untuk sebuah urusan. Tidak lama kemudian si penjaga toko itu kembali sambil membawa beberapa barang.
“Kau bisa mengambil ini semua, buanglah sepatu bot mu itu. Aku yakin itu tidak bisa menjaga kakimu tetap kering” ucap si penjaga toko.
Penjaga toko itu memberikan banyak sekali barang bekas nya yang sudah tidak ia pakai. Seperti sepatu bot, payung, tenda, selimut dan bantal. Dan memberikan bungkusan makanan untuk lucas.
“Inikan makanan yang mahal, bagaimana aku bisa membayarnya?” tanya lucas.
“Itu gratis, aku berikan itu untuk mu” ucap si penjaga toko. “Lebih baik kau pulang sebelum hujan kembali deras”
"Aku tidak bisa menerima semua ini tanpa membayar sedikitpun, setidaknya terimalah 10 rho ini untuk bayaran atas semua ini" ucap lucas sungkan.
sang penjaga toko tersenyum melihat lucas. "Kau anak yang baik, kau bisa menyimpan uang mu untuk esok. Karena kau tidak tahu apa mereka akan menyisakan sedikit uang untuk mu" ucap penjaga toko itu dengan ramah.
benar juga pikir lucas.
"Tapi setidak nya terimalah setengah nya" mohon lucas agar sang penjaga toko menerima uang nya.
"Tidak, aku tulus memberikan itu untuk me tanpa berharap 1 rho-pun bayaran. kau bisa menyimpan uang mu" balas sang penjaga toko dengan ramah.
Lucas pasrah dengan keputusan sang penjaga toko. Jujur saja lucas sangat senang dengan apa yang ia dapat malam itu. Lucas mengangguk dan kemudian pergi dari toko itu. Sesampai nya ia di tempatnya yang sangat tidak nyaman ia langsung menggunakan tenda yang di berikan si penjaga toko agar ia bisa tidur lebih nyenyak.
Seorang anak lelaki yang malang mengangguk pelan.
“Apa kau mendengarkan ku?” tanya orang itu dengan nada marah. Kemudian orang itu menendang lelaki kecil itu dengan sangat keras sampai ia terpental cukup jauh.
“I-iy-ya.. a-akan k-ku l-laku-kan” ucap anak itu dengan susah payah.
“Bagus, setelah itu berikan permata itu kepadaku atau kau tahu akibatnya? Aku akan memenggal kepala kecil mu yang malang” ancam orang itu dengan sangat kejam. Kemudian orang itu pergi meninggalkan lucas sambil tertawa puas.
Aku akan membunuhmu! Lihat saja geram lucas dalam hati.
“Lucas!”
Terdengar suara anak perempuan yang meneriakan namanya dengan sangat keras. Anak perempuan itu terdengar kaget dan juga takut.
“Apa kau tidak apa apa? Kau pasti di ancam oleh prajurit sialan itu bukan? Sudah ku bilang lebih baik kau tidak berurusan dengan mereka lagi” ucap anak perempuan itu.
“Ini bukan urusan mu” ucap lucas.
Anak perempuan itu sudah tidak terkejut lagi melihat sifat nya yang selalu kasar, ia sudah terbiasa dengan sikap kasar nya.
“Aku tahu...”
“KAU TAHU APA!? JIKA AKU TIDAK MENURUTI PERMINTAAN SIALAN MEREKA, AKU AKAN DIBUNUH!! DIBUNUH!! APA KAU TIDAK MENGERTI!?” bentak lucas dengan sangat kasar. Lucas mulai meneteskan air mata kemudian ia berlari menjauh dari anak perempuan itu dengan susah payah.
Anak perempuan itu terisak, dan ia mulai menangis. “Kenapa? Kenapa kau begitu keras hati lucas” ucap anak perempuan itu lirih.
***
Hari sudah mulai gelap karena awan sudah berkumpul dan siap menjatuhkan muatan nya. sebentar lagi hujan. Lucas berjalan tertatih melewati gang gang, ia merasa sangat marah dan sangat ingin membunuh prajurit yang telah membuatnya sengsara. Orang tuanya tidak benar benar terbunuh dalam peperangan, tetapi mereka lah yang sudah membunuh kedua orang tuanya. Orang orang biadab itulah yang telah membunuh 2 orang terpenting dalam hidupnya, mereka sudah merebut semua kebahagian nya dan ia harus mengambilnya kembali.
Lucas sampai di rumah nya, rumah bekas yang sudah tidak terurus. Yang sudah sebagiannya hancur dan tidak bisa di gunakan untuk membuat nya nyaman di tengah hujan. Ketika hujan ia terpaksa tidur dengan dingin nya udara.
Lucas masuk ke rumah itu dan berbaring di sofa yang di tinggalkan pemiliknya. Awalnya tempat ini sangat berdebu, lucas sedikit membersihkan nya agar ia bisa tidur dan bangun pagi untuk mencari uang dengan membunuh monster monster untuk membeli makanan sehari harinya. Dan setiap harinya ia selalu bertemu dengan orang orang itu lalu merampas semua jerih payah nya.
Ayah lucas adalah seorang ahli pedang, ayah nya lah yang mengajarkan nya untuk menggunakan pedang. Ia menggunakan 2 pedang sederhana untuk bertahan hidup. Ia adalah pengguna dual sword yang cukup handal, ia bisa saja untuk masuk akademi, tapi orang orang itu selalu menahan nya dan membuatnya selalu gagal dalam ujian masuk akademi.
Lucian meraba pinggiran sofa lusuh nya dan menemukan 10 rho yang dapat di gunakan untuk membeli makanan nya sampai besok siang. Ia kembali meletakan uang nya dan mencari sesuatu di lemari nya dan menemukan 1 potong roti dan 1 botol air.
“Syukurlah masih ada” ucap lucas. Kemudian ia memakan nya dengan lahap sampai habis. Setelah selesai makan ia pergi keluar sambil membawa uang nya yang tadi untuk membeli roti dan mungkin selai agar ia tidak memakan roti tanpa rasa.
Ia membawa 2 pedang nya untuk berjaga jika orang orang itu datang dan mengganggu nya lagi. Ia jalan dengan payung dan sepatu bot lusuh menerobos hujan yang sangat deras. Sesampai nya di toko ia mulai melihat lihat harga yang pas untuk 10 rho.
selai kecil 6 rho!? Yang benar saja gerutu lucas.
“Ada yang bisa ku bantu nak” ucap penjaga toko dengan ramah.
Lucas mengangkat kepalanya. “Apa tidak ada selai yang harganya murah? Uang ku tidak cukup untuk membeli roti dan selai itu” ucap lucas.
“Selai mana yang ingin kau beli?” tanya si penjaga toko.
Lucas menunjuk ke arah selai coklat yang kelihatan nya lezat.
Si penjaga toko memerhatikan penampilan lucas. “Apa kau membawa pedang?” tanya penjaga toko.
Lucas terkejut dengan pertanyaan si penjaga. “Aku mohon izinkan aku membeli makanan disini, aku tidak akan menyakiti siapapun disini” mohon lucas.
“Aku tidak akan mengusirmu, aku tahu kau membawa senjata itu untuk berjaga juga orang orang itu mulai mengusik mu” ucap si penjaga toko.
“Bagaimana...”
“Mereka selalu mencari masalah, hanya saja raja belum mengetahui kelakukan mereka. Juka raja tahu pasti mereka akan di penggal sambil di pertontonkan” ucap si penjaga toko. “Tunggu di sini” penjaga toko itu pergi kebelakan untuk sebuah urusan. Tidak lama kemudian si penjaga toko itu kembali sambil membawa beberapa barang.
“Kau bisa mengambil ini semua, buanglah sepatu bot mu itu. Aku yakin itu tidak bisa menjaga kakimu tetap kering” ucap si penjaga toko.
Penjaga toko itu memberikan banyak sekali barang bekas nya yang sudah tidak ia pakai. Seperti sepatu bot, payung, tenda, selimut dan bantal. Dan memberikan bungkusan makanan untuk lucas.
“Inikan makanan yang mahal, bagaimana aku bisa membayarnya?” tanya lucas.
“Itu gratis, aku berikan itu untuk mu” ucap si penjaga toko. “Lebih baik kau pulang sebelum hujan kembali deras”
"Aku tidak bisa menerima semua ini tanpa membayar sedikitpun, setidaknya terimalah 10 rho ini untuk bayaran atas semua ini" ucap lucas sungkan.
sang penjaga toko tersenyum melihat lucas. "Kau anak yang baik, kau bisa menyimpan uang mu untuk esok. Karena kau tidak tahu apa mereka akan menyisakan sedikit uang untuk mu" ucap penjaga toko itu dengan ramah.
benar juga pikir lucas.
"Tapi setidak nya terimalah setengah nya" mohon lucas agar sang penjaga toko menerima uang nya.
"Tidak, aku tulus memberikan itu untuk me tanpa berharap 1 rho-pun bayaran. kau bisa menyimpan uang mu" balas sang penjaga toko dengan ramah.
Lucas pasrah dengan keputusan sang penjaga toko. Jujur saja lucas sangat senang dengan apa yang ia dapat malam itu. Lucas mengangguk dan kemudian pergi dari toko itu. Sesampai nya ia di tempatnya yang sangat tidak nyaman ia langsung menggunakan tenda yang di berikan si penjaga toko agar ia bisa tidur lebih nyenyak.
***
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^