Rifqi Fadhlullah's

Portfolio
Masuk akademi part 2
Hari itu julian latihan seperti biasanya dan pulang malam hari. Hari ini ia pulang agak cepat karena besok ada pelatihan khusus untuk nya. Untuk pertama kalinya ia mendaptkan pelatihan yang berbeda dan yang jelas pasti akan lebih keras dan sulit. Mungkin karena alasan itu ia di pulangkan lebih cepat agar dapat beristirahat.

Saat ia pulang ia mencium aroma yang sangat harum dari rumah nya, tentu saja ibu nya sedang memasak dirumah.

“Aku pulang” ucap julian saat ia masuk kerumah nya.

“Oh, ternyata kau julian. Tumben sekali kau pulang lebih cepat mungkin kau akan mendapat pelatihan khusus juga seperti adikmu” ucap ibu julian.

“Fiora mendapat pelatihan khusus? Latihan seperti apa?” tanya julian.

“Ia diberi tahu kalau besok ia akan latihan memanah langsung ke target yang bergerak, dengan kata lain besok fiora akan belajar memburu” jawab ibunya.

“Benarkah?” ucap julian tidak yakin.

“Memang nya kamu tidak diberi tahu soal latihan khususmu? Kata adikmu, hampir setiap akademi akan menjalani latihan ini” ucap ibunya.

Yang benar saja!? Aku saja belum tahu bagaimana cara memegang pedang dengan benar.

“Guruku tidak memberitahuku apa apa” kata julian.

“Mungkin saja kau akan melakukan latihan khususmu minggu depan atau minggu depan lagi” balas ibu nya.

“Ya, mungkin saja” ucap julian pelan.

“Yasudah, kau duduk sana dimeja makan. Kita makan bersama” ujar ibunya.

Julian segera pergi menuju meja makan yang disana sudah ada adik nya dengan ekspresi cerianya. lalu Julian duduk didepan adiknya.

“Kak, apa kakak tahu kalau aku besok akan mulai belajar memburu?” tanya fiora dengan sangat senang.

“Ya, kakak tahu. Kakak baru saja diberi tahukan oleh ibu” jawab julian.

“Ibu selalu saja memberitahu kak julian dulu sebelum aku sempat memberitahu mu” gerutu fiora sedikit jengkel.

Julian tertawa melihat ekspresi kekanakan dari adik nya. “Kau memang sama sekali belum berubah, padahal kau adalah calon pemanah hebat” ucap kakak nya untuk menghibur adiknya.

“Aku saja belum pernah berburu monster, dengan gerakan dan kecepatan yang aku tidak tahu. Betapa kerasnya kulit monster monster itu, seberapa tajam gigi gigi monster itu, dan seberapa akurat dan kuat panahan ku untuk menembusa kulit monster itu” sanggah fiora.

“Tentu saja, itulah tujuan belajar berburu. Agar kau bisa berburu dan melawan monster monster itu” balas kakak nya.

Kemudian ibu mereka datang sambil membawa makanan. “Julian bantu ibu untuk membawa makanan yang lain kemeja makan” ucap ibunya.

“Baik bu” ucap julian.

Dan kemudian mereka makan bersama dimeja makan, dengan kesederhanaan yang luar biasa tapi tidak mengurangi keakraban mereka sebagai keluarga kecil.
***
Keesokan harinya julian berangkat ke akademinya, sesampainya disana ia melihat gurunya sedang memasang baju zirah nya. Baju zirah yang menunjukan kalau dia adalah seorang panglima perang yang sangat kuat. Baju besi full armor yang pastinya sangatlah berat.

“Oh, kau sudah sampai rupanya kau bisa mengambil pedang yang disana dan jangan lupa paki juga pakaian zirahmu” ucap octavian.

Disana ada sebilah pedang besar yang biasa saja tidak begitu bagus dan tidak begitu jelek dan juga armor yang sangat sederhana, hanya ada pelindung dada dan bahu. Jauh berbeda dengan gurunya yang menggunakan pakaian perang yang lengkap.

“Kita sekarang akan belajar bagaimana cara memegang pedang yang sangat besar ini dengan benar, mungkin ini akan sangat sulit bagimu karena ini merupakan latihan pertamamu menggunakan pedang” ucap octavian.

Julian mencoba mengangkat pedang itu. Ini berat sekali. Kemudian julian menjatuhkan pedang nya.

“Kukira kau sudah bisa mengangkat pedang itu, itu hanya seberat 20kg” ucap octavian. “dan karena itu cukup panjang mungkin itu yang menbuat pedang itu terasa sangat berat”

Ya mungkin saja begitu. Gerutunya didalam hati.

Julian mencoba mengangkatnya lagi dan berusaha sebisa mungkin untuk menahan adar pedang itu tetap berada digenggamannya.

“Ekspresimu berlebihan” ujar oktavian. “coba pegang pedangku”

Julian menerima pedang nya. tidak begitu berat, bagaimana bisa? Ia bertanya tanya dalam hati.

“Kau pasti bingung kenapa pedangku tidak seberat pedang mu” tebak octavian. “tentu saja sangat berbeda karena bahan dari pedang ini merupakan pemberian almarhum temanku saat ia sedang dalam sebuah misi yang sangat berbahaya, dan dia pulang memberiku sebuah bongkahan besi yang sangat besar dan juga sangat ringan. Kau pasti bertanya tanya bagaimana bisa bongkahan besar besi bisa begitu ringan, itu karena besi itu didapat dari dalam empedu naga api yang sangat besar”

“Bagaimana sebongkah besi sampai di empedu seekor naga?” tanya julian bingung.

octavian mengangkat bahu nya. “Entahlah, mungkin naga itu memproduksi besi di empedunya” jawab octavian ringan. "Baiklah, kita mulai latihan kita"

Kemudian mereka memulai latihan mereka.
***
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^

Masuk akademi part 1
Julian dan fiora adalah seorang kakak beradik yang sedang memasuki akademi militer kerajaan Lucidum. Mereka memilih peminatan nya sendiri. Julian memilih great sword, jarang sekali yang memilih ini karena pedang ini memiliki berat yang sngat tidak wajar di banding dengan pedang biasanya. Tapi, pedang ini memiliki damage yang sangat besar. Musuh bertameng pun dapat dihempaskan nya karena kekuatan pedang yang sangat tinggi.

Sedangkan adik nya memilih untuk menjadi archer karena ia memang sangat menyukai panahan. Bahkan saat ia masih kecil, ia sering di ajarkan memanah oleh almarhum ayahnya sebelum ayah nya gugur di pertempuran dengan gagah berani.

Akademi mereka terpisah cukup jauh, dan jadwal latihan mereka sangat padat sehingga mereka hanya bisa bertemu dirumah ketika pulang dari akademi. Atau bahkan mereka bisa bertemu ketika bangun tidur karena latihan kakak nya yang sangat ketat dan keras sehingga kakak nya pulang sangat larut malam.

“Kak, bagaimana latihan nya? Apakah sangat melelahkan?” tanya fiora pada kakaknya.

“Iya” ucap kakak nya sambil memutar bahunya. “Sangat melelahkan”

“Kenapa kakak memilih great sword padahal masih ada yang lain? Kakak bisa menjadi SnS atau DS” saran adik nya.

Julian memegang kepala fiora kecil. “Itu sudah menjadi sebuah resiko ketika pilihan sudah dibuat. Kita tidak boleh berpaling pada pilihan kita, tak peduli seberapa berat dan keras pilihan yang kita buat, asal kita bisa bertahan pada pilihan kita pasti kita akan berhasil mencapai sesuatu yang kita inginkan” ucap kakak nya bijak.

“Kakak sok bijak” ucap fiora dengan sedikit kesal

“Yasudah, mari kita makan dan segera pergi ke akademi kita masing masing” ucap kakak nya. Fiora mengangguk dan kemudian makan.
***
Julian berangkat sendiri karena sejak keluar pintu akademi mereka sudah pisah jalan. Dijalan ia melihat ada seorang kakek kakek yang sedang di peras oleh prajurit tak bertanggung jawab. Dengan cepat ia membantu kakek itu.

Ia mencolek pundak prajurit itu dan kemudian memukul wajah nya dengan sangat keras sampai helm prajurit nya terlepas. Teman nya tidak tinggal diam, ketika prajurit satunya mulai bergerak ia segera menendah perut prajurit itu sampai ia terpental.

“Anak kecil sialan! Beraninya kau...” BUK! Prajurit itu langsung pingsan.

“Guru” ucap julian tak percaya.

“Tendangan belakang!”

Reflek julian langsung menendang kebelakang dan mengenai 'anu' prajurit yang sudah ia pukul tadi.
“Kerja bagus” puji gurunya “Mari berangkat bersama”

“Tumben sekali guru berangkat jam segini” ucap julian.

“Tadi pagi istri ku marah marah karena aku lupa membereskan kamar dan aku harus mendengarkan 1001 macam omelan nya” ucap guru julian yang bernama octavian.

Octavian adalah orang yang memiliki tinggi 183cm dengan badan kurus tapi ia dapat mengangkat beban 25kg dengan mudah hanya dengan 1 tangan.

Julian tertawa kecil mendengar cerita singkat dari gurunya. Dan taklama kemudian ia sampai di akademi tempat nya latihan.

“Kita sampai” ucak octavian.

Akademi ini selalu memiliki murid yang sangat sedikit, sekalipun ada pasti di pertengahan latihan mereka keluar dan pindah akademi. Murid terbanyak yang pernah tercatat dalam sejarah akademi ini hanyalah 5 orang dan semuanya menjadi pendekat tangguh tak terkalahkan. Masing masing mereka meninggal karena di kepung oleh 15 panglima musuh beserta bala tentara nya. Setidak nya mereka dapat membunuh 6 koloni sendirian sebelum mati sebagai pahlawan yang gagah berani.

“Mau mendengar cerita sebelum memulai latihan?” tanya octavian.

Julian mengangguk.

“Dulu ada seorang great sword yang sangat hebat, ia dapat menghabisi 3 koloni prajurit tanpa terluka. Padahal pedang nya itu sangat berat” ucap octavian sambil mengenang. “Ia adalah temanku, kami selalu bersaing. Dia selalu lebih hebat dari ku, aku selalu iri dengan nya. Hingga suatu saat kami mendapat sebuah misi yang sangat berat, kami disuruh mengambil batu sihir dari seekor naga betina raksasa di sebuah lembah di balik gunung” ucapan nya berhenti.

Julian terus menatap gurunya dengan serius.

“Kami bekerja sama sebagai kelompok elite dengan beranggotakan 2 orang great sword yang sangat di andalkan oleh kerajaan. Kami melewati banyak sekali rintangan, kami melawan monster monster dengan bekerja sama sampai akhir nya kami sampai di balik gunung” octavian menarik napas panjang. “Kami harus membunuh naga itu agar bisa mengambil batu sihir yang menempel di kepalanya, sampai akhirnya aku melakukan sebuah kesalahan terfatal yang pernah ku lakukan. Dengan nafsu nya aku segera melompat dan ingin menebas kepala naga itu dan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh temanku itu dan akhirnya akupun hampir terhamtam oleh tangan naga yang sangat besar itu kalau saja temanku itu tak menolongku”

Sejenak suasana menjadi senyap.

“Ia menolongku dan ia terkena racun naga hanya untuk melindungiku, kami terpental dan mendarat dengan keras nya. Aku melihat teman ku yang sekarat dan pedang nya sudah tidak ada di manapun. Aku mendekat padanya. Ia sudah berlumuran darah dan lemas, tapi ia masih bisa tersenyum dan ia berkata ‘aku sudah meracuni naga itu, bunuh lah! Racun naga itu hanya dapat melumpuhkan tangan nya maka segera habisi dia selagi ia melemas’ aku mengambil pedangku dan menghantam nya dengan membabi buta” kata octavian.

“Apa kau bisa mengalahkan naga itu?” tanya julian.

Octavian menggeleng. “Bahkan ketika naga itu sedang lemas pun ia tetap saja sangat kuat, aku memilih untuk kabur bersama temanku. Ia sempat menolak nya, tapi aku segera mengangkat nya dan berlari dengan cepat melewati lembah lembah dan saat itu sedang hujan deras” ucap octavian “Ia sempat berkata ‘bukankah kau membenciku? Kenapa kau teteap berusaha menyelamatkan ku?’ ucap nya dengan sangat bodoh, aku menjawab ‘aku sama sekali tidak membenci mu, aku hanya iri dengan kehebatan mu yang sangat luar biasa’ kamipun tertawa hambar karena kondisi yang sangat tidak mendukung. Singkat cerita temanku meninggal tepat saat aku sampai di kerajaan, ia sudah terlalu banyak terinfeksi racun dari naga itu. Ia meninggal dengan tersenyum, ia mungkin merasa ia telah mati dengan gagah berani” ucap octavian yang sempat meneteskan air matanya.

“Baiklah, kita mulai lagi latihan fisik nya. Kau tidak mungkin bisa memegang senjata yang sebenarnya jika kau tidak latihan fisik dengan sangat keras” nasihat octavian.

“Baiklah, mulai dari push up 500 kali bukan?” tanya julian meyakinkan.

Octavian mengangguk.

Setelah julian push up 500 diikuti dengan sit up, squat rush, dengan jumlah yang sama dan lari 500km dan juga latihan kuda kuda.

To be continued 
*** 
Tunggu kelanjutan ceritanya ya! Silakan beri kritik dan saran supaya saya lebih baik dalam menulis. Thanks ^_^
Sinopsis
Seorang kakak beradik tinggal di sebuah kerajaan yang bernama Lucidum. Mereka dilatih untuk menjadi prajurit perang di kerajaan tersebut dan juga untuk menghancurkan kerajaan Fortem yang bermusuhan sejak 100 tahun yang lalu. Keturunan dari setiap kerajaan selalu di latih untuk saling menghancurkan, tak peduli itu anak anak maupun orang dewasa. Sebenarnya itu sangat melanggar aturan dan adab berperang, tapi itulah kenyataan yang tengah terjadi.

Tahun demi tahun telah berlalu, kakak beradik itu sudah menjadi seorang panglima perang yang paling di takuti oleh kerajaan Fortem. Lambat laun, mereka menyadari sesuatu yang aneh, sesuatu yang telah lama tidak mereka sadari. Ternyata mereka tengah di adu domba oleh kerajaan Tenebris. Kerajaan penyembah setan, yang selalu mensupport kerajaan nya berupa senjata, baju zirah, DLL.

Mereka pergi sesuai perintah raja, mereka harus merahasiakan misi ini dan pergi ke tempat penyihir tua di sebrang lautan luas. Dan mereka tidak menyangka kalau mereka akan bertemu dengan orang yang sangat mengejutkan.
Next PostNewer Posts Home